Monday, August 29, 2016

mengapa kta harus memilih sepatu eiger saat naik gunung

Sepatu ialah salah satu peralatan yg paling utama dalam aktivitas outdoor, tapi tak sembarang sepatu bakal kita pakai dalam aktivitas outdoor khususnya dalam gerakanpendakian, meski memang lah ada sekian banyak golongan kaum yg lebih senang memanfaatkan sandal bahkan sandal jepit. Memang Lah sih sandal jepit itu adem, praktis, ringan, & pastinya murah, gak akan hilang di Sindoro, tapi apabila merujuk dari sudut ke-“safety”-an nya pasti saja amat sangat kurang, permukaan kaki ygterbuka lebar tidak dengan perlindungan pasti mudah sekali cedera, lecet, & pasti saja Pacet-Pacet / Lintah bakal teramat berterimakasih pada kamu

Berdasarkan pengalaman pribadi, aku perdana kali naik gunung memakai sepatu kets bermerek League, awalnya tak ada niatan sama sekali aku utk menjadikan naik gunung sbg hobi akumaka kala membeli sepatu ini aku benar-benar tak berniat menggunakannya nya buat nanjak gunung. Hingga hasilnya dikala aku mendaki gunung utkmula-mula kali & tak ada sepatu trekking yg menemani kehidupan aku terhadap ketika itu, sehingga aku perkosa si League utk nanjak, memang lah empuk semestinyasepatu kets terhadap rata-ratatetapi sebab benar-benar sepatu kets itu model low atau permukaan atas sepatu tak menutupi sektor engkel, aku tidak jarang keseleokepada sektor engkel, diluar itu dikarenakan benar-benar bukan fungsinya utk nanjak, sepatu aku tak tahan lama, pass dua kali pendakian utk menciptakan sepasang sepatu aku sobek & mempunyai jendela kepada ujungnya. Tetapi dikarenakan benar-benar sepatu trekking lagi mahal-mahalnya, belum lagi Hi-tec yg ikut-ikutan bang Deuter naikin harga, menciptakan sepatu kets malang itu tetap aku pakaisampai hasilnya sesudah 4 kali pendakian dan aku menemukan pengganti berkat celengan ayam, sehingga aku pensiun buat memerkosa beliau

Siapa Pengganti sepatu League malang itu? ya benar penggantinya ialah EIGER W134 CENTAUR (kalem aku tak berafiliasi dgn kang Ronny Lukito, CEO Eigerindo, bertatap mata saja sekalipun aku tak sempat). Lantaran benar-benar kepentingan yg mepet sebab sepatu League aku telah sekarat, sehingga kala itu aku putuskan utk berburu sepatu trekking, ada sekian banyak pilihan aku disaat itu, sejak mulai dari sepatu Lokal semacam Rei sampai sepatu impor semacam TNF & Salomon yg harganya selangit,aku pernah kepincut dgn sepatu replika yg jelasnya grade original merk TNF & hampir membelinya via online, tetapi dgn pertimbangan terjaminnya mutu& kecintaanaku kepada brand lokal sehingga aku putuskan buat membeli sepatu Eiger, sesudah tiba di Eiger Store, sepatu yg mula-mula kali aku sentuh yakni Eiger Wanderlust, tapisesudah membaca angka 1.300.000 di tagnya, sepatu bersol Gravity itupun aku letakkan kembali, hingga hasilnya aku memutuskan utk membeli sepatu Eiger W134 CENTAUR bersama mahar Rupiah.795.000. Berikut yakni review dari uraian

Upper Cow Suede Leather With Nylon 

Suede with nylon 
Suede with nylon 
Paduan menawan antara lapisan cow suede & nylon menciptakan sepatu ini jadi lebih ringan dibanding saudaranya Wanderlust yg full cow nubuck, walau wanderlust dgnnubucknya lebih kuat & nampak lebih rupawan & premium. Butuh didapati bahwa bahan suede diperoleh pembelahan kulit luar hewan & diambil bidang dalamnya, bahan ini susah dibersihkan dari noda, sehingga jangan sampai heran di photo sepatu aku tetap nampak noda lumpur. Bahan suede ini pula relative lebih murah dari bahan-bahan kulit alami yang lainmenyaksikan uraian bisa jadi kata orang jawa “ono rego ono rupo” (ada harga ada rupa). 
Brush Rubber Toe Cap and Heel Counter Piece. 

Sektor Toe (ujung sepatu), heel (hak sepatu) & counter (bidang belakang sepatu) EIGER W134 CENTAUR di lengkapi bahan brush rubber atau karet alami pastinyamenciptakan pergerakan jadi lentur & tak kaku tapi konsisten aman & kuat. 

Counter terlindung rubber 
Counter terlindung rubber 
Ini waktu mula-mula kali aku gunakan menuju warung kopi 
Ini diwaktu perdana kali aku gunakan menuju warung kopi 
Waterproof Function 

Selepas main-main lumpur di kubangan Penanggungan 
Selepas main lumpur di kubangan Penanggungan 
Fungsi waterproof yg dipunyai EIGER W134 CENTAUR pass mumpuni meskipun tidak dengan membrane breathable semacam gore-tex, peforma sepatu ini telah akubuktikan kala menerjang hujan gerimis di gunung Lawu sampai menerobos kubangan lumpur gunung penanggungan. EIGER W134 CENTAUR benar-benar tahan dgn tetesan air hujan dgn intensitas ringan, tetapi belum pasti factor yg sama bakal berjalan disaat hujan bersama intensitas tinggi oleh sebab itu aku jalankan sekian banyakpengujian di laboratorium bak kamar mandi belakang hunian
Sesudah sekian banyak kali proses pengujian mampu disimpulkan bahwa EIGER W134 CENTAUR tak full tahan air, terhadap sektor tongue (lidah sepatu) tak tahan air waktuhujan dgn intensitas tinggi atau terendam air, tetapi bidang terkecuali bidang tongue telah tahan air meski terendam pass lama, aku rasa hal tersebut telah lumayankeren buat kelas sepatu bersama harga yg tak terlampaui mahal, apabila kamu mau sepatu dgn daya tahan kepada hujan intensitas tinggi, kuat & tahan di segala medansilakan beli SEPATU BOOT. 

daftar harga sepatu eiger terbaru

Vibram rubber outsole 
Sol EIGER W134 CENTAUR telah disupport vibram, Berkata masalah vibram tidak butuh diragukan kehandalannya, daya cengkeramnya telah lumayan mumpuni, naik turun bukit berbatu berkali-kali pun tak masalah, tetapi utk trek berlumpur bersama kemiringan yg lumayan tajam, daya cengkeram masihlah pass kurang, tetapi di bandingkansandal jepit pasti tetap jauh tambah baik 

KELEBIHAN : 

Lekukan sepatu pass tidak sedikit maka lebih lentur. 
Bahan suede & nylon menciptakan sepatu jadi ringan. 
Waterproof (tahan air). 
Sol vibram. 
KEKURANGAN : 

Sulit dibersihkan. 
Tak tahan pada hujan intensitas tinggi (terhadap sektor lidah sepatu). 
Cengkraman kurang terhadap trek licin & berlumpur.

Related Posts

mengapa kta harus memilih sepatu eiger saat naik gunung
4/ 5
Oleh